20 persen jajanan anak di Yogyakarta kandung zat berbahaya

balai sulit pengawasan obat dan makananan yogyakarta menemukan sekitar 20 persen makanan yang dijajakan pada sekolah-sekolah dasar pada daerah tersebut mengandung unsur yang berdampak pada kesehatan.

berdasarkan pemeriksaan terhadap jajanan di 31 sekolah dasar selama daerah istimewa yogyakarta, bbpom mendapatkan jajanan-jajanan dan mengandung boraks, formalin, dan rodamin, papar kepala balai sertifikasi dan layanan Informasi konsumen balai sulit pengawasan obat dan makanan yogyakarta dyah sulistyorini.

orang tua dan guru harus mewaspadai makanan serta jajanan anak yang dikonsumsi dari penjual dalam sekitar sekolah, ujarnya selama yogyakarta, selasa.

menurut dyah baru banyaknya penyedia jajanan dengan kandungan bahan membahayakan lebih ada disebabkan ketidakpedulian dan ketidaktahuan pedagang daripada cuma tenntang masalah keuntungan.

Informasi Lainnya:

kalau hal, aku kira tak masalah. para pedagang dapat menaikkan sempit harga jual tetapi aman juga terjamin kesehatannya,katanya.

sementara tersebut, dia menyatakan, menurut penelitian januari hingga april 2013, sampel yang dengan positif terdapat boraks, rodamin, juga formalin dan sudah diuji oleh bbpom dalam yogyakarta diantara lain terdapat dalam bakso juga es dawet.

untuk mengurangi maraknya penggunaan dan konsumsi jajanan melalui bahan membahayakan, pihaknya sampai ketika ini mengupayakan program edukasi dalam semua sd selama diy dengan website pangan juga jajanan putri sekolah (pjas).

dalam program pjas, kata dia, pemerintah dengan bbpom menyerahkan studi dan latihan singkat terhadap jajaran guru, siswa juga kepala sekolah mengenai penanggulangan makanan melalui kandungan bahan berbahaya.

pelatihan itu, kata dia, bertujuan agar mewujudkan kemandirian sekolah selama melindungi siswa dari jajanan berbahaya.

pascapelatihan singkat tersebut, lanjut dia, kepala sekolah juga dapat memberikan edukasi kepada para penjual jajanan selama sekitar masing-masing sekolah.

dengan bekal tersebut, sekolah mampu mengerjakan pengawasan secara mandiri juga intens. bila bbpom mesti mengawasi seluruhnya semua hari tentu tak bisa, ujarnya.

selain itu, papar dia, bagian sekolah serta dianjurkan supaya menyerahkan pemahaman terhadap wali murid tenntang pengawasan konsumsi makanan berbahan berbahaya dengan pertemuan rutin dan bisa diselenggarakan oleh pihak sekolah.

di sana intervensi orang tua bermanfaat supaya menyerahkan pengawasan dan penanaman pemahaman pada anak masing-masing, katanya.